Hati Yang Merdeka (Yohanes 8:30-36)

Apakah hati kita telah merdeka?

Jika seseorang masih menyimpan dan memelihara amarah dan dendam, maka mereka adalah orang yang terjajah oleh amarah dan dendamnya.
Jika ada orang yang masih memelihara kebiasaan dosa, maka mereka sedang dijajah oleh kebiasaan dosa tersebut.

Kita harus mengingatkan diri kepada Firman Allah, kemerdekaan hanya bisa terjadi jika manusia mau menerima Yesus, yaitu menerima hidup Yesus dan menghidupkan-Nya dalam kehidupan dan perbuatan.

Apakah rahasia untuk merdeka?

1, Kita harus berada di dalam konteks kebenaran (Ayat 31b)

Lakukanlah FIrman Allah karena Firman itu adalah Allah (Yohanes 1:1)
Firman menjadi daging di dalam Yesus dan Ia-lah yang memerdekakan. Karena itu orang yang menolak Firman sama dengan menolak Allah, menolak kemerdekaan dan menolak keselamatan.

2. Kita harus benar didalam Allah.

Pusat dari kehidupan yang benar ada didalam Yesus Kristus, kita harus mengaplikasikan kasih dalam kehidupan kita (1 Korintus 13;1). Tidak semua orang bisa mengaplikasikan kasih.

3. Saling memperhatikan satu dengan yang lain (Filipi 2;4)

Hati yang merdeka harus memperhatikan orang lain. Jika seseorang selalu terlebih dahulu memperhatikan kepentingannya sendiri, ia pasti akan berselisih dengan orang lain dan berusaha mati-matian agar pendapat dan keinginannya yang diterima dan dipenuhi.

4. Bangkitkan semangat api nasionalisme (Lukas 3:16)

Kemerdekaan Kristen itu bukan kebebasan yang sebebas-bebasnya tanpa batas. Kemerdekaan Kristen itu kira-kira seperti gerbong kereta api yang berjalan di relnya dan jika kereta api keluar dari relnya akan tergelincir. Pembebasan didalam Kristus telah mengangkat orang percaya menjadi anak-anak Tuhan, yang berhak tinggal di rumah Bapa dan sebagai ahli waris Kerajaan Allah.

Merdeka!!! Tuhan Yesus memberkati.