Khotbah Ibadah Tengah Minggu. Rabu, 12 April 2017.
Oleh : Ibu Yanti Paulina S.Th
Peristiwa bagaimana Yesus Kristus
disalibkan sudah sering kita dengarkan dan akan dikhotbahkan lagi pada Ibadah
Jumad Agung. Pada malam hari ini saya akan memberi pengetahuan, pemahaman, pengertian
lebih dalam lagi tentang makna salib bagi orang Kristen.
Seringkali kita mengartikan salib
sebagai pajangan di dinding atau aksesoris: anting, kalung dan sebagainya tanpa
memiliki pemahaman atau makna dari salib itu.
Bagaimana sejarah salib hingga
penyaliban Yesus Kristus di Golgota.
Arti salib ialah kematian.
Penyabilan adalah salah satu dari tiga bentuk hukuman terkejam didunia. Dimulai
sejak tahun 600 Sebelum Masehi dan berakhir pada abad ke 4 Masehi ketika Kaisar
Konstantinopel berkuasa. Dua bentuk hukuman
lainnya ialah dibakar dan digantung.
Esensi dan tujuan dari penyaliban
bukanlah kematian tetapi penderitaan si terhukum menjelang kematian.
Penderitaan orang hukuman yang dibakar dan digantung hanya berlangsung
sebentar, tetapi penderitaan orang yang disalib bisa berlangsung berhari,
sebelum ia disalib, para algojo akan melakukan penyiksaan. Seperti kisah yang
kita lihat Yesus Kristus alami. Pada akhirnya, kematian adalah sesuatu yang
sangat diinginkan oleh orang yang disalibkan.
Jadi hukuman penyaliban sudah ada
jauh sebelum masa Yesus Kristus. Hukuman penyaliban berasal dari Persia, lalu
diadopsi oleh bangsa Yunani kemudian bangsa Romawi. Orang Romawi menggunakan
penyaliban sebagai hukuman utama bagi para budak, pemberontak atau penjahat kejahatan
berat. Misalnya masa kini: Bandar Narkoba, Teroris dan pelaku kejahatan yang
menerima hukuman mati. Yesus Kristus menerima hukuman salib karena Ia dianggap
sebagai pemberontak (lih.Matius 27:11).
Orang Yahudi yang tidak suka
terhadap pengajaran Yesus Kristus, memfitnah Yesus mengatakan bahwa Yesus
Kristus mengaku sebagai raja orang Yahudi. Yesus Kristus tidak menyatakan
diri-Nya sebagai raja Yahudi tetapi posisi bangsa Yahudi yang berada dibawah
jajahan bangsa Romawi membuat para provokator dengan gampangnya menjebak Yesus
dengan isu ini dan mereka tahu bahwa provokasi mereka akan berhasil.
Gereja diseluruh dunia menjadikan
salib sebagai simbol. Setiap rumah orang Kristen memiliki salib sebagai
pajangan didinding. Pertanyaannya, apakah salib adalah lambang orang Kristen?
Madona penyanyi International sering memakai salib sebagai aksesoris
dandangannya. Apakah Madona seorang Kristen?
Salib pada dasarnya sudah menjadi
lambang agama-agama kuno. Salib bukan saja alat hukuman, tetapi juga menjadi
objek penyembahan agama-agama kafir. Yang dimaksud dengan agama kafir ialah
agama yang tidak menyembah Allah Abraham, Ishak dan Yakup. Salib di zaman Mesir
kuno dipakai sebagai simbol seksual dalam ritual penyembahan kepada dewa
matahari.
Mari kita menyelidiki diri,
pengertian dan pemahaman kita tentang salib dan menambah pengetahuan yang benar
tentang salib sehingga ketika kita menggunakan salib, tidak otomatis kita
menjadi Kristen atau ketika kita melihat seseorang menggunakan salib tidak
otomatis ia adalah seorang Kristen.
Salib sudah / pernah dijadikan
sebagai simbol seks, simbol 4 arah mata angin, simbol keturunan, jimat saat
berperang dan simbol-simbol lainnya. Bijaksanalah menggunakan simbol salib.
Alkitab menyebut salib sebagai simbol kutukan dan penderitaan (Galatia 3:13).
Apakah salib hanya simbol atau
lambang bagi Kristen? Kristen tidak menyembah salib tetapi Yesus Kristus
sebagai Tuhan. Ketika melihat salib kita mengingat penderitaan Yesus Kristus.
Penghormatan kepada salib Kristus bukan penyembahan berhala; meletakan pada
posisi tertentu, membuat salib dengan bentuk tertentu atau merawat salib
bukanlah tindakan memberhalakan salib.
Salib adalah persimpangan kasih
dan keadilan Allah. Dalam seminar EE, diajarkan tentang kisah Jenderal Samila
yang menghadapi Ibunya yang bersalah. Ia ingin menyelamatkan Ibunya dari
hukuman disaat yang bersamaan ia harus menegakkan keadilan. Akhirnya ia
menyelamatkan Ibunya dari hukuman dengan cara, ia mengganti tempat Ibunya dan
menerima hukuman atas kejahatan Ibunya. Ia melakukan kasih kepada Ibunya tetapi
keadilan tetap ditegakkan atas kejahatan Ibunya. Inilah yang dilakukan Allah
kepada manusia dengan memberikan Anak-Nya Yesus Kristus menjadi terhukum karena
dosa kita.
Simbol Kekristenan pada abad mula-mula
ialah Ikan atau Ichthus dalam bahasa Yunani. Kepanjangan dari Ichthus ialah
I =
Ieous 1
Ch =
Christos
Th =
Theos
U =
Urios 2
S =
Soter
Artinya Yesus Kristus, Putra
Allah, Sang Penyelamat.
Mengapa memakai ikan sebagai
lambang, karena ikan berhubungan erat dengan latar belakang kehidupan murid
Yesus Kristus yang adalah nelayan sebelum dipanggil Yesus. Pada masa penganiayaan terhadap Gereja,
simbol ikan menjadi cara berkomunikasi. Saat dua orang Kristen yang tidak
saling kenal terlebih dahulu bertemu, orang pertama akan memberitahukan bahwa
ia adalah seorang Kristen dengan menggambar salah satu garis lengkungan
pertama, apabila orang kedua membuat lengkungan kedua membentuk ikan maka,
tahulah mereka bahwa mereka adalah sesama saudara Kristen. Tapi jika orang
kedua tidak tahu atau tidak melanjutkan gambar tersebut dengan benar, maka
orang pertama tidak perlu mengungkapkan identitasnya dan aman dari
penganiayaan.
Seiring waktu, simbol ikan
ditinggalkan dan diganti dengan simbol salib. Ada banyak makna salib dalam
pemahaman Kristen, namun mari simak 4 makna salib dalam Kekristenan.
- 1. Salib artinya Allah menggantikan kita dengan Yesus Kristus untuk menjalani hukuman karena dosa kita.
- 2. Salib artinya Allah mengampuni dosa kita.
- 3. Salib artinya Allah menebus kita.
- 4. Salib artinya Allah membenarkan kita.
Mari memaknai salib dengan benar.
Apa yang harus kita lakukan jika membaca Filipi 3:10-11 kita menemukan bahwa
salib adalah persekutuan dan ikatan dengan Tuhan Yesus Kristus dalam kematian
dan kebangkitan-Nya. Salib adalah penyangkalan diri. Salib adalah penderitaan
karena bersaksi dan melayani.
Galatia 2:20 berkata hidupku
bukannya aku lagi, tapi Yesus Kristus yang hidup dalam aku. Artinya menyangkal
diri. Salib adalah penyangkalan diri. Memikul salib artinya penderitaan bukan
karena kesalahan kita tetapi karena bersaksi (misalnya Pak Ahok tetap berdiri
teguh dalam kebenaran dan menderita)
Di Jumad Agung, ketika kita
menerima Perjamuan Kudus, lihatlah makna dari Roti dan Anggur yaitu tubuh Yesus
Kristus yang tercabik karena dosa kita dan darah-Nya yang tercurah untuk
pengampunan dosa kita. Seharusnya tubuh kita yang tercabik dan darah kita yang
tercurah karena dosa kita tapi Yesus Kristus menggantikan kita.
Gunakanlah salib sebagai simbol
Kristen sambil memaknainya dengan benar. Jangan pakai kalung salib besar bahkan
tato salib tapi hidupnya tidak Kristen. Tuhan sudah mengasihi kita, apa balasan
kita kepada Tuhan. Setia pada Yesus Kristus adalah bukti Kekristenan yang
sejati. Jika kita tidak setia kepada Tuhan yang tidak kelihatan, bagaimana kita
bisa setia kepada pasangan yang kelihatan. Tidak bisa melayani Tuhan yang tidak
kelihatan; berkhotbah, berdoa tapi dengan pasangan yang kelihatan tidak setia.
Orang Kristen seperti ini menipu dirinya sendiri.
Misalnya pemain musik, setelah
main musik di ibadah keluar dan tidak ikut dengarkan khotbah, itu tidak setia
namanya. Kita tidak bisa paksa orang untuk dengar Firman Tuhan, tapi kita harus
memberitahukan mereka bahwa itu salah. Sebentar lagi kita masuk Jumad Agung dan
Paskah, kesetiaan seperti apa yang mau kita berikan kepada Tuhan.
Saat ibadah, orang-orang yang
seharusnya tidak berada di konsistori kumpul disana. Harusnya itu tempat anak
kecil dan orang dewasa yang menjaga mereka agar tidak bermain dan gaduh di
tempat ibadah. Ibadah hanya 2 jam, kenapa tidak setia?
Kita harus berdoa dan
mengingatkan agar jemaat yang seperti ini bertobat. Kalau mereka tidak dengar,
tidak mengapa, mereka tidak menolak kita tetapi Tuhan.
Sekali lagi mari maknai salib sebagai
pengalaman rohani yang benar. Semakin kita setia dan dekat kepada Tuhan, maka
Tuhan akan tambah-tambahkan pengetahuan yang benar akan Dia. Mari menyangkal
diri dan setia pikul salib. Amin.
Terpujilah nama Tuhan kita Yesus
Kristus.