Pada perayaan
Idul Fitri pertama di komplek perumahan kami, semua tetangga di gang Wacana
yang berjumlah 17 rumah merayakan hari raya umat Islam itu. Hanya kami
satu-satunya yang beragama Kristen dan tidak merayakan Lebaran.
Hari itu perumahan
kami khususnya Gang Wacana benar-benar kosong tak ada penghuninya. Di group
WhasApp terus berdatangan ucapan selamat Idul Fitri dengan harapan-harapan
positif. Disela-sela ucapan tersebut terselip pertanyaan-pertanyaan, tentang
kondisi keamanan di Gang Wacana. Saya sebagai satu-satunya tetangga yang tidak
merayakan Lebaran, melalui Group WhatsApp memastikan bahwa saya tinggal di
rumah dan mengawasi Gang Wacana. Akibatnya hari itu, kami membatalkan acara
nonton film ke Bioskop. Sampai sore hari ketika beberapa tetangga telah pulang
dari acara silaturahmi Lebaran.
Pada malam harinya setelah pulang dari Bioskop, saya merenungkan kejadian siang tadi bahwa apa yang saya dan istri lakukan adalah sebuah sikap toleransi. Posisi kami sebagai satu-satunya Kristen di Gang tersebut merupakan sebuah tanggungjawab. Tidak saja untuk menunjukkan sikap toleransi beragama tetapi toleransi beriman.
Toleransi beragama umumnya dimaknai sebagai sikap menerima dan memahami keputusan orang lain menganut agama tertentu yang berbeda dengan agama kita. Namun yang saya maksudkan dengan toleransi beriman ialah Toleransi yang berdasarkan iman. Toleransi ini didasari iman Kristiani bahwa setiap orang bebas memilih allah mereka dan menentukan bagaimana caranya mereka beribadah.
Yesus mengutus
kita sebagai domba dan bukan serigala. Karakter utama domba yang lugu membuat ia
tidak dapat hidup sendiri tanpa bimbingan gembala didalam kawanannya.
Sebaliknya karakter serigala yang ganas dan sangat independen membuat ia
menjadi pemangsa yang haus darah. Orang Kristen tidak bertoleransi agar menjadi
sama seperti serigala. Mereka bertoleransi didalam dan melalui bimbingan
gembalanya, mereka bertoleransi bersama kawanannya. Orang Kristen memang diutus
untuk bertoleransi. Didalamnya mereka harus bersinar seperti pelita yang
diletakan diatas meja atau seperti kota yang terletak diatas bukit. Sehingga
orang yang melihat toleransi itu memuji Tuhan. AK